Halaman

Selamat Datang

SELAMAT DATANG DI BLOG DIAH PR

Senin, 28 November 2011

Sinopsis Novel Orange

Novel berikut ini berjudul "Orange". Sebuah judul yang unik, mewakili cerita yang unik pula. 

Faye adalah anak seorang pengusaha terkenal di Jakarta. Namun, meskipun begitu, Faye tidak berniat untuk meneruskan usaha keluarganya dibidang bisnis. Sebagai anak perempuan tunggal di keluarganya, Faye lebih berminat di bidang fotografi. 
Untuk menyelamatkan bisnis keluarganya, orang tua Faye berencana untuk menjodohkan Faye dengan salah satu anak relasinya yang bernama Diyan Adnan.
Konon, Diyan merupakan pria yang pekerja keras, bertanggung jawab, dan mempunyai kinerja yang bagus sebagai pemimpin perusahaan ayahnya. 
Namun, meskipun begitu Faye dan Diyan ditunangkan tanpa dasar cinta dan murni karena alasan bisnis. Saat disadarinya, Diyan adalah laki-laki yang tidak bisa melepas kenangan masa lalunya dengan seorang model cantik blasteran Prancis.

Harusnya hubungan mereka sebatas ikatan artifisial saja. Tapi cinta, ego dan ambisi yang rumit mendorong mereka ke situasi yang lebih emosional. Situasi yang mengharuskan mereka memilih dan melepaskan.


"Bagian tersulit mencintaimu adalah melihatmu mencintai orang lain"

Sinopsis Novel Sebelas Patriot

11 Patriot
Saya harap sinopsis ini akan membantu mengurangi rasa penasaran orang yang belum pernah baca novel ini.

 Novel  ini mengisahkan seorang anak yang bernama ikal yang bermimpi untuk menjadi pemain sepak bola dan menjadi kebanggaan ayahnya.Kecintaan Ikal pada bola berawal dari ketika ia menemukan album foto yang disembunyikan dari orang tuanya. Karena rasa penasaran itulah akhirnya ikal tahu kenapa ayahnya jalan terpincang-pincang, punggung penuh dengan luka  dan ia juga  tau akan kekejaman penjajahan pada saat itu. 

Ternyata ayahnya adalah satu dari tiga bersaudara yang sangat mencintai sepak bola yaitu si bungsu. Ayah Ikal yang berperan sebagai pemain sayap kiri. 

Kepiawaian mereka di lapangan sepakbola dianggap Belanda, yang zaman itu menduduki Indonesia, sebagai ancaman yang tidak main-main. 

Van Holden, sebagai utusan VOC di Indonesia, memahami bahwa keberadaannya di negeri ini berkaitan juga dengan politisi utusan ratu Belanda. Setiap aspek, termasuk sepak bola, adalah politik dan ia akan menggunakannya untuk satu tujuan yaitu melanggengkan pendudukan Belanda di Indonesia. Lagipula selama ini tak ada yang berani mengalahkan tim sepakbola gabungan Belanda. Maka, kepopuleran tiga bersaudara itu dapat mengancamnya dari dua sisi. Simpati pada tiga bersaudara itu dapat berkembang menjadi lambang pemberontakan sekaligus mengancam kejayaan tim sepakbola Belanda. Mau tidak mau mereka harus dibungkam. 

Demi untuk memuluskan tujuannya, Van Holden melakukan berbagai cara. Dari melarang ketiga saudara itu tampil dalam kompetisi sepak bola sampai mengurung dan memberlakukan hukuman kerja rodi kepada pelatih dan tiga bersaudara itu. Sekembali dari pulau buangan, tiga saudara kembali bekerja di parit tambang. Tak lama kemudian ada kompetisi bola antara tim Belanda melawan para kuli parit tambang. Sebelas pemain, sebelas patriot, termasuk di dalamnya tiga bersaudara kembali bermain. 

Pertandingan itu dimenangkan oleh tim parit tambang dengan skor 1-0. Gol satu-satunya yang dicetak oleh si bungsu. Ribuan penonton menyerbu lapangan dan si bungsu, Ayah Ikal, seperti kebiasaannya setiap bermain, meneriakkan Indonesia! Indonesia!. Kalimat itu disambut oleh teriakan ribuan penonton lainnya. Indonesia! Indonesia! Teriakan penuh semangat yang membahana dan tanpa henti. Belanda berang mendengarnya. 

Usai pertandingan pelatih dan tiga bersaudara diangkut ke tangsi. Mereka dikurung selama seminggu. Ayah Ikal pulang dengan tempurung kaki kiri yang hancur. Sejak saat itu ia tidak bisa bermain sepak bola lagi.

Kecintaan Ayah pada sepak bola dan PSSI, kemudian membuat Ikal bertekad untuk menjadi pemain sepakbola dan bergabung dengan tim PSSI.

Posting Pertama

ini merupakan blog pertama saya, saya berharap blog ini dapat menambah ilmu pengetahuan saya dan saya akan menjadikan blog ini blog yang "SEHAT".






Pangkalpinang, 23 NOVEMBER 2011